Pro Kontra Kehadiran Aset Digital Crypto di Indonesia
Jumlah tersebut terus menerus mengalami peningkatan encapai lebih dari 50 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2020 hanya ada 4 juta orang saja. Tak hanya di Indonesia, beberapa negara lain juga mengalami peningkatan yang sama. Bahkan mata uang kripto saat ini menjadi alternative transaksi non tunai untuk melakukan pengiriman uang lintas negara.
Beberapa negara yang masuk ke dalam 10 daftar negara yang masyarakatnya paling banyak menggunakan crypto antara lain Nigeria, Vietnam, Filipina, Turki, Peru. Selain itu urutan selanjutnya adalah Swiss, China, Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Anda cukup menggunakan handphone maka sudah bisa menjadikan asset digital crypto sebagai alat transaksi pembayaran.
Apa Itu Aset Digital Crypto
Crypto merupakan mata uang digital yang bisa anda gunakan untuk memnuhi kebutuhan transaksi yang dilakukan secara virtual dengan menggunakan jaringan internet saha. Mata uang crypto ini tak pelu disimpan melalui e wallet atau bank. Jadi, mata uang crypto ini nantinya akan tersimpan ke dalam sebuah sistem yang bernama blockchain.
Baca Juga: Inspirasi Chanel Youtube Koin Crypto
Sistem blockchain itulah yang akan mengelola dan mengatur perekmana data transaksi mata uang digital crypto ini. Crypto bersifat desentralisasi, jadi tak membutuhkan perantara atau pihak ketiga untuk melakukan transaksi. Pembayaran bisa berlangsung secara peer to peer yang artinya dilakukan secara langung oleh penerima dan pengirimnya.
Lalu, keseluruhan transaksi yang dilakukan tersebut akan memperoleh jaminan dari metode cryptography. Jadi, mata uang Crypto di Indonesia ini dijamin tak bisa dimanipulasi ataupun dipalsukan seperti uang kartal yang beredar secara offline. Nah crypto memiliki beberapa jenis antara lain cardano, Litecoin, degocoin, Ethereum, dan yang paling terkenal adalah bitcoin.
Pro Kontra Crypto
Pada saat pertama kali Crypto di Indonesia booming, mata uang ini sudah menuai pro kontra di kalangan masyarakat, khsusunya di Iindonesia. Hal ini karena banyak pihak yang memberikan respon beragam, ada yang mendukung, namun ada juga yang menolak.
Pihak yang pro memiliki anggapan bahwa mata uang crypto ini akan terhindar dari inflasi. Selain itu, crypto juga menawarkan transaksi yang cepat, praktis dan memberikan banyak keuntungan yang jelas. Sedangkan, pihak yang kontra menilai crypto ini merupakan mata uang digital yang memiliki fluktuasi dengan nilai yang tinggi sehingga tak diakui oleh bank sentral.
Baca Juga: Penyebab Harga Kripto Turun Hari ini
Crypto di negara Indonesia tak seperti beberapa negara lain di dunia. Crypto disini tak bisa anda gunakan untuk melakukan transaksi. Jadi, hanya bisa anda gunakan untuk diperdagangkan pada bursa berjangka. Hal ini bisa terjadi karena kesalahan da keugian dari crypto tak menjadi tanggung jawab dari pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia.
Crypto di Indonesia
Nah, kerugian dan kesalahan tersebut merupakan resiko dari masing masing investor crypto. Para investor asset crypto ini bisa melaksanakan transaksi jual beli mata uang digital melalui pihak perusahaan pedagang asset crypto yang sudah terdaftar di Bapebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Di Indonesia saat ini sudah ada 13 perusahaan yang terdaftar resmi di Bappeti untuk memperdagngakan asset crypto. Demikian penjelasan mengenai pro dan kontra Crypto di Indonesia, semoga bermanfaat.